Sabtu, 07 September 2013

Gladi Lapang Nasional 2013

Simulasi Penggulangan Kecelakaan Transportasi Sumber Radioaktif



Diawali dengan adanya mobil PTNBR-BATAN yang berisi 1 orang pengemudi, 1 orang petugas PPR dan 2 orang personil Unit Pengamanan Nuklir (UPN) yang sedang membawa sumber radioaktif padat dan cair bertabrakan dengan truk pasir Pada kecelakan tersebut, 6 orang cidera termasuk supir truk dan kernetnya. Bunyi tabrakan dan asap menarik perhatian masyarakat, sebagian menolong korban & sebagian lagi hanya berkerumun (tidak tahu ada bahaya kontaminasi). 

Kepolisian wilayah (Polsek) melakukan TPTKP dan security perimater awal selanjutnya berkoordinasi dengan kepolisian wilayah diatasnya sesuai rantai komando & SOP di kepolisian. PPR PTNBR melaporkan kecelakaan ke kantor PTNBR dan Polwil, selanjutnya ditindaklanjuti oleh PTNBR dengan melaporkan ke BAPETEN, BPBD, Polwil, Pangdam III Up. AsOps KODAM III cq Nubika-Zipur 3 dan ke BATAN Pusat  perihal kecelakaan transportasi dengan kemungkinan kontaminasi radiasi. 

Laporan BATAN ditindaklanjuti  oleh: BAPETEN, BPBD, Polwil, Zipur 3 & BATAN Pusat  dengan menyiapkan satuan/unit/SKPD terkait. Tim PTNBR dibantu dinas/SKPD terkait berusaha menanggulangi kedaruratan di TKP. Hasil survei radiasi menunjukkan adanya paparan radiasi yang cukup besar & kontaminasi radiasi terhadap 18 orang sehingga PTNBR merekomendasikan kedaruratan radiasi level IV ke Incident Commander TKP dan melaporkan ke BPBD untuk meminta bantuan lebih lanjut. 


BPBD mengambil alih komando tanggap darurat (ICS) & mengerahkan sumber daya logistik & peralatan. Instansi dan SKPD terkait melakukan tindakan tanggap darurat sesuai dengan tusinya masing-masing. Adanya cedera akibat tabrakan menyebabkan pengangkut hanya mampu melaporkan insiden ke kantor PTNBR dan Kepolisian.
Pengangkut menginformasikan ke first responder Polsek perihal kemungkinan kontaminasi radiasi. Pengangkut tidak mampu memeriksa kondisi bungkusan SR. PTNBR segera melaporkan insiden ke BAPETEN, Kepolisian dan menginformasikan BPBD. Segera mengirim tim untuk mitigasi TKP dan mengkaji bahaya radiologi (RA). Tim RA melaporkan hasil pengukuran ke komandan insiden dan memberikan saran terkait keselamatan. 
Tim dari Dinas Kesehatan Bandung yang datang ke TKP segera melakukan triage bagi korban yang telah didekontaminasi, melakukan dekontaminasi awal bagi korban yang tidak bisa didekontaminasi personil (cedera parah/ luka terbuka, dsb), melakukan rujukan ke RSHS untuk pasien terkontaminasi dan RS terdekat untuk pasien tidak terkontaminasi. Sementara Tim dari Dinas Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran (DPPK) melakukan pemadaman dan meminimalkan tumpahan (meminimalkan kontaminasi). Dinas Perhubungan mengatur akses jalan, Tim Gegana melakukan penyisiran TKP, Tim RA melakukan monitoring radiasi, mengamankan container, SR dan limbah radioaktif, tim INAFIS melakukan olah TKP, sementara tim NUBIKA-Yon Zipur 3 melakukan dekontaminasi personil, peralatan & medan.


 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar