Simulasi Penggulangan Kecelakaan Transportasi Sumber Radioaktif
Diawali dengan adanya mobil PTNBR-BATAN yang berisi 1 orang
pengemudi, 1 orang petugas PPR dan 2 orang personil Unit Pengamanan Nuklir
(UPN) yang sedang membawa sumber radioaktif padat dan cair bertabrakan dengan
truk pasir Pada kecelakan tersebut, 6 orang cidera termasuk supir truk dan
kernetnya. Bunyi tabrakan dan asap menarik perhatian masyarakat, sebagian
menolong korban & sebagian lagi hanya berkerumun (tidak tahu ada bahaya
kontaminasi).
Kepolisian wilayah (Polsek) melakukan TPTKP dan security
perimater awal selanjutnya berkoordinasi dengan kepolisian wilayah diatasnya
sesuai rantai komando & SOP di kepolisian. PPR PTNBR melaporkan kecelakaan
ke kantor PTNBR dan Polwil, selanjutnya ditindaklanjuti oleh PTNBR dengan
melaporkan ke BAPETEN, BPBD, Polwil, Pangdam III Up. AsOps KODAM III cq
Nubika-Zipur 3 dan ke BATAN Pusat
perihal kecelakaan transportasi dengan kemungkinan kontaminasi radiasi.
Laporan BATAN ditindaklanjuti oleh:
BAPETEN, BPBD, Polwil, Zipur 3 & BATAN Pusat dengan menyiapkan satuan/unit/SKPD terkait.
Tim PTNBR dibantu dinas/SKPD terkait berusaha menanggulangi kedaruratan di TKP.
Hasil survei radiasi menunjukkan adanya paparan radiasi yang cukup besar &
kontaminasi radiasi terhadap 18 orang sehingga PTNBR merekomendasikan
kedaruratan radiasi level IV ke Incident Commander TKP dan melaporkan ke BPBD
untuk meminta bantuan lebih lanjut.
BPBD mengambil alih komando tanggap darurat
(ICS) & mengerahkan sumber daya logistik & peralatan. Instansi dan SKPD
terkait melakukan tindakan tanggap darurat sesuai dengan tusinya masing-masing.
Adanya cedera akibat tabrakan menyebabkan pengangkut hanya mampu melaporkan
insiden ke kantor PTNBR dan Kepolisian.
Pengangkut menginformasikan ke first responder Polsek perihal kemungkinan
kontaminasi radiasi. Pengangkut tidak mampu memeriksa kondisi bungkusan SR.
PTNBR segera melaporkan insiden ke BAPETEN, Kepolisian dan menginformasikan
BPBD. Segera mengirim tim untuk mitigasi TKP dan mengkaji bahaya radiologi
(RA). Tim RA melaporkan hasil pengukuran ke komandan insiden dan memberikan
saran terkait keselamatan.
Tim dari Dinas Kesehatan Bandung yang datang ke TKP
segera melakukan triage bagi korban
yang telah didekontaminasi, melakukan dekontaminasi awal bagi korban yang tidak
bisa didekontaminasi personil (cedera parah/ luka terbuka, dsb), melakukan
rujukan ke RSHS untuk pasien terkontaminasi dan RS terdekat untuk pasien tidak
terkontaminasi. Sementara Tim dari Dinas Pencegahan dan Penanggulangan
Kebakaran (DPPK) melakukan pemadaman dan meminimalkan tumpahan (meminimalkan
kontaminasi). Dinas Perhubungan mengatur akses jalan, Tim Gegana melakukan
penyisiran TKP, Tim RA melakukan monitoring radiasi, mengamankan container, SR
dan limbah radioaktif, tim INAFIS melakukan olah TKP, sementara tim NUBIKA-Yon
Zipur 3 melakukan dekontaminasi personil, peralatan & medan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar