Al-Quran
menjelaskan bahwa kebanyakan Manusia lalai dalam ber-Syukur, sedangkan
sebaik-baik Manusia adalah mereka yang selalu ber-Syukur karena hal itu
akan melestarikan Nikmat-Nya.
Allah ber-Firman:
“Sesungguhnya
Allah benar-benar mempunyai Karunia yang dilimpahkan atas Manusia, akan
tetapi KEBANYAKAN MANUSIA TIDAK BER-SYUKUR”. [Al-Mu’min 61].
¤ BER-SYUKUR-LAH SELALU, dan janganlah mengingkari Nikmat-Nya.
“Sesungguhnya Manusia sangat. Dzalim dan sangat mengingkari Nikmat Allah.” [Ibrahim 34].
“Sesungguhnya Manusia itu amat ingkar kepada Nikmat”. [Asy-Syura 48].
¤ BER-SYUKUR-LAH SELALU, dan janganlah mengingkari Nikmat-Nya.
“Biarlah
mereka mengingkari Nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka. Maka
bersenang-senanglah kamu, kelak kamu akan mengetahui akibatnya”.
[An-Nahl 55].
Alangkah malunya kita:
- Ketika hidup bergelimang Harta, jauh diatas derita mereka diluar sana.
- Ketika harus disibukan oleh kegiatan Dunia dan melupakan-Nya, sementara mereka tetap. Mengingat-Nya meski Derita & Kekurangan menjadi Keseharian.
- Ketika melihat mereka masih tetap mempunya waktu untuk bersimpuh dan ber-Syukur kepada-Nya, meski hidup mereka tak tercukupi.
- Ketika marah karena cobaan & ujian yang dilimpahkan-Nya, sementara mereka tetap tegar dan bahkan tetap ber-Syukur dengan segala Kekurangannya.
Allah ber-Firman:
“Jika kamu menghitung-hitung Nikmat, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya”. [An-Nahl 18].
“Seandainya kamu menghitung Nikmat-Nikmat, niscaya kamu tidak akan dapat menghitungnya.” [Ibrahim 34].
Kita pasti akan merasa jauh lebih bahagia dan tenteram dengan selalu men-Syukuri segala Nikmat-Nya, walau sekecil apapun itu.
“Karena itu ber-Taqwa lah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya”. [Ali-Imran 123].
Semoga
renungan ini akan membuat kita meningkatkan rasa syukur atas segala
Nikmat-Nya, yang membuat Hati menjadi lebih bahagia dan tenteram. Aamiin
Yaa Rabbal’alaamiin. [BRH].
Sumber: Tafakur Meditasi Islam