“.. Bom”,
demikian selalu jawaban para siswa, mahasiswa serta sebagian besar orang yang
berkunjung ke Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri BATAN Bandung. Sangat
miris mendengar jawaban tersebut. Sebagai pegawai BATAN yang sudah lebih dari
25 tahun mengenal nuklir, jawaban tersebut memberikan indikasi bahwa
sosialisasi iptek nuklir harus dilakukan dengan lebih intensif.
Nuklir
mungkin menjadi kata yang sangat menakutkan karena mungkin saat ini banyak
menghiasi headline berita setelah peristiwa gempa bumi dan tsunami yang
menghantam negeri sakura beberapa waktu yang lalu, yang menyebabkan kerusakan
hebat pada PLTN Fukushima Jepang. Sebenarnya apa sih nuklir itu? Dengan tulisan
ini saya ingin memberikan sisi lain tentang manfaat dan keunggulan nuklir,
namun juga apa yang perlu kita lakukan untuk menghindari bahayanya.
![]() |
Reaksi Fusi Nuklir |
![]() |
Reaksi Fisi Nuklir |
Pemanfaatan teknologi nuklir di bidang kedokteran diantaranya diagnosa dan terapi radiasi, perawatan yang efektif bagi penderita kanker. Adapula teknologi nuklir untuk pemandulan vektor malaria yaitu dengan cara radiasi ionisasi yang dikenakan pada salah satu stadium perkembangannya. Bahkan yang sedang di kembangkan di Bandung teknologi nuklir untuk mendeteksi keberadaan cacing filaria (penyebar penyakit kaki gajah) pada siang hari sehingga kita dapat melakukan deteksi dini penyakit tersebut. Dengan metoda pemeriksaan laboratorium biasa keberadaan cacing filaria hanya dapat dilakukan pada malam hari, saat hewan tersebut muncul di aliran darah manusia.
Dalam
bidang pertanian, teknologi nuklir dimanfaatkan untuk menemukan varietas unggul
yaitu dengan mengubah faktor pembawa sifat (gen). Perubahan gen yang dapat
menyebabkan perubahan sifat makhluk hidup dan diwariskan disebut mutasi. Sinar
radioaktif yang biasanya digunakan untuk mutasi adalah sinar gamma yang
dipancarkan dari radioaktif Cobalt-60. Varietas padi terbaru yang dihasilkan
dengan menggunaan teknologi nuklir diberi nama Sidenuk. Penggunaan sinar
radioaktif untuk pemberantasan hama tidak untuk mematikan hama tetapi untuk
memandulkan hama. Sejumlah serangga jantan diradiasi dengan sinar gamma dalam
dosis tertentu sehingga mengalami kemandulan (steril). Sehingga sperma yang
dihasilkan tidak dapat membuahi sel telur. Cara ini dikenal dengan istilah
teknik jantan mandul. Dengan penggunaan teknik ini, maka populasi hama akan
menurun secara lambat dan bertahap tanpa mengganggu ekosistem.
Selain
itu, agar bahan makanan yang disimpan tidak mudah rusak, maka teknologi nuklir
saat ini telah digunakan untuk pengawetan makanan. Makanan yang diawetkan
dengan menggunakan teknologi nuklir ini dapat bertahan selama 1,5 tahun selama
kemasannya tidak rusak. Tidak percaya? Silahkan datang ke BATAN dan rasakan
sendiri nikmatnya pepes ikan mas, rendang, semur, dan pepes teri.
Beberapa keuntungan menggunakan sinar
radioaktif dalam pengawetan makanan antara lain sifat bahan makanan tidak
berubah, dapat meningkatkan mutu, tidak menurunkan nilai gizi, tidak
menimbulkan zat sisa pengawet, dapat dilakukan pada makanan yang dikemas
sederhana
Penemuan
cara pengawetan dengan teknik radiasi dapat meminimalkan kerusakan yang terjadi
pada makanan. Aplikasi lainnya yaitu pencegahan proses pertunasan, penghambat
pemasakan buah, peningkatan hasil daging buah, dan peningkatan rehidrasi. Efek
utama dalam pemrosesan makanan dengan menggunakan radiasi pengion berhubungan
dengan kerusakan DNA. Mikroorganisme tidak mampu lagi berkembang biak dan
melanjutkan aktivitas mereka. Serangga tidak akan selamat dan menjadi tidak
mampu berkembang. Tanaman tidak mampu melanjutkan proses pematangan buah dan
penuaan. Semua efek ini menguntungkan bagi konsumen dan industri makanan.
Pemanfaatan
teknologi nuklir terkait dengan teknologi pertambangan digunakan pada
eksplorasi minyak dan gas. Teknologi nuklir berperan dalam menentukan sifat
dari bebatuan sekitar seperti porositas dan litografi. Teknologi ini melibatkan
penggunaan neutron atau sumber energi sinar gamma dan detektor radiasi yang
ditanam dalam bebatuan yang akan diperiksa.
Pada
bidang konstruksi, teknologi nuklir digunakan untuk mengukur kelembaban dan
kepadatan tanah, aspal, dan beton. Pemanfaatan teknologi nuklir juga digunakan
untuk menentukan kerapatan (kepadatan) suatu produk industri, misalnya untuk
menentukan kepadatan tembakau pada rokok digunakan Sr-90, juga dapat digunakan
untuk menentukan ketebalan kertas. Saat ini terdapat beberapa industri rokok di
Indonesia yang telah memanfaatkan teknologi ini untuk menjaga kualitas rokoknya.
Saat
ini, BATAN bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup RI telah melakukan pemantauan
udara di beberapa kota besar dengan menggunakan Teknik Analisis Aktivasi
Neutron. Dengan teknik tersebut, polusi udara dapat dideteksi sampai ukuran
sangat kecil.
Itulah
sekelumit kenyataan tentang teknologi nuklir yang saat ini sudah bisa kita
nikmati bersama, tanpa kita sadari sebelumnya. Jadi nuklir yang ada di
Indonesia, bukanlah bom, tapi sahabat kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar