Minggu, 28 Juli 2013
Rabu, 24 Juli 2013
Senin, 15 Juli 2013
BATAN Bandung Raih Penghargaan Earth Hour 2013
Atas upayanya
melakukan penghematan energi selama setahun ini, maka PTNBR BATAN mendapatkan
penghargaan dalam Kompetisi Aksi untuk Bumi yang di selenggarakan oleh World
Wildlife Fund (WWF) Indonesia serta didukung oleh Earth Hour Bandung dan Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung pada 23 Maret 2013 di Gedung
Sate Bandung dalam acara Earth Hour 2013 Kota Bandung.
Kampanye Earth
Hour yang mengangkat tema ‘Ini Aksiku! Mana Aksimu?’ merupakan salah satu
kampanye global yang mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan
pemerintahan di seluruh dunia untuk menyatakan kepeduliannya terhadap perubahan
iklim dengan cara mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak
dipakai selama 1 jam (20.30 – 21.30 waktu setempat), pada setiap hari Sabtu di
minggu ke-3 bulan Maret setiap tahunnya. Kegiatan Earth Hour 2013 yang
dilaksanakan pada Sabtu malam, 23 Maret
2013, mulai pukul 20.30-21.30. (EH60+) ini juga sebagai ajakan untuk saling
menggugah sesama dalam perubahan gaya hidup yang lebih ramah dan berkelanjutan
bagi Bumi kita. Pada jam ini, seluruh warga dunia diimbau tidak menggunakan
alat yang menggunakan listrik, kecuali fungsinya dianggap sangat penting. Mematikan
lampu dalam kampanye Earth Hour adalah simbol untuk mengubah gaya hidup
masyarakat agar lebih hemat energi secara berkelanjutan.
Erlina
Dalisaputra, ST, MT. Kepala Bidang Penataan Hukum, Kemitraan dan Pengembangan
Kapasitas Lingkungan, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)
propinsi Jawa Barat saat membuka Kegiatan Earth Hour 2013 Kota Bandung
mengatakan bahwa kegiatan EH60+ ini setiap tahunnya secara serentak dilakukan
di dunia setiap minggu ketiga di bulan Maret pada pukul 21.30 sampai 22.30,
karena hampir seluruh belahan dunia sedang mengalami masa peralihan musim dari
musim dingin ke musim panas. Kemudian dilakukan pada hari Sabtu karena biasanya
akhir minggu merupakan waktu yang dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan
aktivitas bersama tanpa harus mengganggu aktivitas kerja sehingga memiliki
waktu yang lebih panjang. Lalu dilaksanakan pada pukul 20.30 - 21.30 waktu
setempat karena jam ini merupakan waktu setelah makan malam, di mana merupakan
waktu yang tepat untuk berkumpul dan santai bersama keluarga atau teman-teman.
Erlina
menambahkan bahwa pada kegiatan EH60+ tahun 2012 yang lalu, Indonesia telah
berhasil menghemat energi sebesar 526 Megawatt yang senilai dengan sekitar 800
juta rupiah. Sementara Jawa Barat menargetkan penghematan listrik sebesar 170
megawatt melebihi penghematan listrik pada tahun 2012 yang hanya mencapai 60
megawatt.
Tepat pukul
20.30 WIB, detik-detik acara Puncak Kegiatan Earth Hour 2013 Kota Bandung yang
dilaksanakan di halaman Gedung Sate, ditandai oleh Gubernur Jabar Ahmad
Heryawan, Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar
Setiawan Wangsaatmaja, serta jajaran pemprov lainnya bersama mojang dan jajaka
Jabar. Seluruh bangunan yang ada di sekitar Gedung Sate lampunya dipadamkan
untuk kurang lebih 60 menit. Kegiatan pemadaman ini untuk menghemat pemakaian
energi listrik, khususnya di malam itu.
Gubernur
Jabar mengharapkan semua pihak melakukan penyelamatan bumi dengan upaya-upaya
hemat energi. "Ini adalah 60 plus. 60 menit kita mematikan listrik,
artinya sudah selama 60 menit kita menyelamatkan energi dan bumi ini. Plusnya
berarti bahwa gaya hidupnya akan berubah, supaya masyarakat condong ke perilaku
ramah lingkungan," tuturnya.
Heryawan
menambahkan bahwa 60 menit memang tidak seberapa lama namun sangat baik untuk
sebuah gerakan bersama. "Yang penting plusnya, yaitu supaya membangun
kebiasaan baru berupa budaya menyelamatkan bumi dan budaya hemat energi,"
katanya.
Penyelamatan
bumi pun bisa dilakukan dengan upaya menanam pohon. Selain itu kelestarian bumi
juga untuk mengurangi munculnya berbagai bencana yang menimpa bumi seperti
bencana banjir, ujarnya.
Untuk mengapresiasi
partisipasi masyarakat dalam kegiatan Earth Hour di kota Bandung ini, JKBBE telah
mengadakan kompetisi Aksi untuk Bumi yang menilai setiap pesertanya dalam
upayanya melakukan gaya hidup ramah lingkungan, penghematan energy serta
mengurangi pemanasan global. Kompetisi dilakukan untuk 3 kategori konsumen
yaitu Korporasi (Instansi Pemerintah dan Swasta), Sekolah dan masyarakat umum.
Sementara koordinator
kegiatan Earth Hour 2013 Kota Bandung dari Jaringan Komunikasi Bandung Bijak
Energi (JKBBE), Erlan Rinaldi, selama satu jam pemadaman itu, target
penghematan listrik di Bandung sekitar 20 megawatt.
Menurut
Erlan, penilaian kompetisi ini meliputi 3 aspek yaitu aspek energi, pengolahan
sampah (metoda reduce, reuse dan recycle) serta aspek gaya hidup hijau. Selain
PTNBR BATAN Bandung untuk kategori Sekolah diraih oleh SMP Negeri 7 Kota Bandung
serta RW 14 Tamansari Atas Kecamatan Bandung Wetan untuk kategori masyarakat.
Acara EH60+
yang didukung oleh beberapa media elektronik dan cetak (PJ TV, Rase FM, PR FM,
Harian Pikiran Rakyat) serta diikuti
oleh 30 komunitas anak muda ini juga menggelar pameran instalasi energi
terbarukan. Pada kesempatan ini PTNBR BATAN Bandung menampilkan beberapa hasil
inovasinya, antara lain manajemen energi yang dilakukan di PTNBR BATAN, tanaman
aqua ponik, self water plant serta peralatan gent sampler. Sedangkan BATAN
secara umum yang diwakili oleh PDIN BATAN melalui posternya menyampaikan bahwa
Tenaga Nuklir merupakan energi dengan teknologi karbon rendah (low carbon
technology), pemanfaatan Mesin Berkas Elektron (MBE) untuk mengurangi polusi
gas buang SOx dan NOx dari pembangkit listrik tenaga fosil, pemanfaatan teknik
perunut radioisotop untuk mendukung pemanfaatan energi panas bumi (geothermal)
serta pemanfaatan teknik analisis nuklir untuk identifikasi sumber pencemar
udara diantaranya untuk memantau kadar karbon hitam (black carbon) yang
merupakan contributor utama pada pemanasan global sebagai bagian dari strategi
pengurangan pemanasan global.
Sumber: Tulisan Arie Widowati pada Majalah Nutech Edisi 01 Tahun 2013
Fisikawan Modern Richard Philips Feynman, Penerima Nobel Fisika 1985
Richard Feynman adalah salah satu fisikawan Amerika yang paling berpengaruh pada abad 20. Dengan banyak memperluas teori Elektrodinamika Kuatum. Selain penceramah yang inspirasional dan musikus amatir. Ia juga membantu pengembangan bom atom. Direkrut untuk proyek Manhattan di awal 20-an, ia membantu menghitung besarnya perkiraan ledakan dari bom atom pertama. Belakangan Ia menjadi anggota panel menyelidiki tragedi Pesawat Ulang-Alik Challenger.
Untuk karyanya dalam bidang elektrodinamika kuatum, Feymen menjadi salah satu penerima hadiah Nobel Fisika 1965, bersama Julian Seymour Schwinger dan Tomonaga Sin-Itiro. Memecahkan masalah dengan cara yang berbeda. Tapi "jumlah lebih jalan" Feynman pendekatan, dinyatakan dalam garis dan coretan dari apa yang dikenal sebagai diagram Feynman, membuka pemahaman yang lebih intuitif dari alam sub-atomik. Saat itu, sebagai Krauss katakan, "cara bergambar indah berpikir tentang mekanika kuantum.”
Richard Phillips Feynman pria berdarah Yahudi ini dilahirkan pada 11 Mei 1918 di Far Rockaway, New York, Amerika Serikat. Ayahnya seorang penjual pakaian seragam militer. Feynman dididik dengan beraneka ragam ilmu pengetahuan alam. Hal ini ternyata memancing sifat ingin tahu yang besar dari Feynman muda yang kemudian berperan besar dalam kariernya kelak.
Untuk karyanya dalam bidang elektrodinamika kuatum, Feymen menjadi salah satu penerima hadiah Nobel Fisika 1965, bersama Julian Seymour Schwinger dan Tomonaga Sin-Itiro. Memecahkan masalah dengan cara yang berbeda. Tapi "jumlah lebih jalan" Feynman pendekatan, dinyatakan dalam garis dan coretan dari apa yang dikenal sebagai diagram Feynman, membuka pemahaman yang lebih intuitif dari alam sub-atomik. Saat itu, sebagai Krauss katakan, "cara bergambar indah berpikir tentang mekanika kuantum.”
Richard Phillips Feynman pria berdarah Yahudi ini dilahirkan pada 11 Mei 1918 di Far Rockaway, New York, Amerika Serikat. Ayahnya seorang penjual pakaian seragam militer. Feynman dididik dengan beraneka ragam ilmu pengetahuan alam. Hal ini ternyata memancing sifat ingin tahu yang besar dari Feynman muda yang kemudian berperan besar dalam kariernya kelak.
Richard Philips Feynman biasa dipanggil dengan nama kecilnya, Dick. Si kecil Dick, yang masih berusia sebelas tahun, punya sebuah laboratorium sederhana di rumahnya. Ia senang sekali bermainmain dengan apa saja yang bisa ditemukannya: main lampu dan menciptakan sekring, membuat alarm antimaling di kamarnya, dan membuat sistem koil dengan pemantik api yang dilengkapi gas argon. Saat ia sedang bermain dengan koil itu dan menikmati percikan api yang tercipta (warnanya ungu lho!), tiba-tiba ada kertas yang terbakar terkena api itu. Kertas yang terbakar itu langsung dibuangnya ke tempat sampah, tapi tiba-tiba malah jadi makin menyala. Ternyata tempat sampah itu berisi kertas koran yang cepat terbakar. Anak bandel ini cepat-cepat menutup pintu kamarnya supaya ibunya tidak mengetahui 'kecelakaan kecil' yang sedang terjadi. Untung saja api itu akhirnya berhasil dipadamkan! Kamarnya jadi penuh asap gara-gara kejadian itu. Tapi Dick tidak kapok! Ia melengkapi lab kecil di kamarnya dengan radio tua, rongsok dan rusak. Si jenius kecil ini mengutak-atik radio itu dan berhasil memperbaikinya. Malahan ia jadi terkenal sebagai si anak kecil tukang reparasi radio. Saking terbiasa dengan permasalahan radio rusak, Dick belakangan bisa tahu letak kerusakannya tanpa menyentuhnya sama sekali. Dia cuma berjalan mondar-mandir sambil berpikir. Tiba-tiba dia sudah tahu bagaimana membetulkannya.
Setelah menyelesaikan kuliah sarjananya di jurusan Fisika, Massachusetts Institute of Technology tahun 1939, Feynman meneruskan pendidikan ke Princeton University.Disanalah dia bertemu dan digembleng astro-fisikawan terkenal, John Wheeler. Ketika Feynman jadi pembicara saat seminar berkala (student seminar), tidak tanggungtanggung John Wheeler mengundang beberapa fisikawan tersohor saat itu termasuk Albert Einstein. Kenyataannya Einstein pun datang dan ikut bertanya. Feynman menyelesaikan S-3 dan meraih gelar Ph.D. tahun 1942. Selepas dari Princeton, Feynman gabung dengan Project Manhattan, projek pengembangan bom atom pertama. Dia ditempatkan di Los Alamos untuk mengerjakan teori-teori penguraian inti atom sebagai sumber energi bom atom. Di sana dia bertemu Hans Bethe (peraih Nobel 1967) dan Robert Oppenheimer (Kepala projek di Los Alamos). Selama di Los Alamos, karakter keingintahuannya yang besar menyihir semua orang. Tidak hanya suksesnya menyelesaikan banyak permasalahan dan membantu Amerika Serikat membuat bom atom pertama, tapi juga keusilannya dalam memakai konsep-konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Feynman terkenal sebagai "tukang" buka kunci, laci dan brangkas handal. Jenderal Leslie Groves, seorang militer pemimpin projek di Los Alamos terpaksa memerintahkan untuk mengganti semua brankas di kantor, karena ulah Feynman yang sukses menjebol semua kunci tanpa merusaknya. Tahun 1942, Feynman bergabung dengan Proyek Manhattan, dan merupakan pemimpin kelompok di divisi teoritis. Andil Feynman sangat besar dalam kesuksesan projek Manhattan. Setelah projek ini selesai, Feynman menjadi rebutan banyak universitas untuk menjadi guru besar. Dia memutuskan untuk bergabung dengan Cornell University (1945 - 1950), kemudian pindah ke California Institute of Technology (Caltech), dan tahun 1959 diangkat menjadi Tolman professor of physics di universitas tersebut. Kemampuannya menjelaskan fisika yang rumit menjadi sangat sederhana dan indah, membuatnya terkenal dan tersohor di kalangan ilmuwan.
Tahun 1961, Feynman sempat menyediakan dirinya mengajar ilmu fisika dasar untuk para mahasiswa baru tahun pertama. Kuliahnya dihadiri tidak hanya dari mahasiswa sendiri, tapi juga oleh mahasiswa senior, para peneliti, bahkan profesor. Setelah perang, ia mengikuti Hans Bethe ke Cornell University. Ia mengembangkan notasi sederhana untuk menggambarkan perilaku kompleks partikel sub atom. Feynman melanjutkan untuk membuat kontribusi penting dalam bidang komputasi kuantum, memperkenalkan ide nanoteknologi dan menerbitkan berbagai buku ilmu pengetahuan sangat dianggap populer. Dia juga berkembang menjadi seorang pembicara yang luar biasa. "Energi yang luar biasa-Nya, secara sehari-hari nya, intuisi fisika, aksen Long Island, dan kecemerlangan bawaan memberinya aura memukau di belakang podium apapun," kata Krauss.
Feynman terkenal sebagai "tukang" buka kunci, laci dan brangkas handal. Jenderal Leslie Groves, seorang militer pemimpin projek di Los Alamos terpaksa memerintahkan untuk mengganti semua brankas di kantor, karena ulah Feynman yang sukses menjebol semua kunci tanpa merusaknya. Tahun 1942, Feynman bergabung dengan Proyek Manhattan, dan merupakan pemimpin kelompok di divisi teoritis. Andil Feynman sangat besar dalam kesuksesan projek Manhattan. Setelah projek ini selesai, Feynman menjadi rebutan banyak universitas untuk menjadi guru besar. Dia memutuskan untuk bergabung dengan Cornell University (1945 - 1950), kemudian pindah ke California Institute of Technology (Caltech), dan tahun 1959 diangkat menjadi Tolman professor of physics di universitas tersebut. Kemampuannya menjelaskan fisika yang rumit menjadi sangat sederhana dan indah, membuatnya terkenal dan tersohor di kalangan ilmuwan.
Tahun 1961, Feynman sempat menyediakan dirinya mengajar ilmu fisika dasar untuk para mahasiswa baru tahun pertama. Kuliahnya dihadiri tidak hanya dari mahasiswa sendiri, tapi juga oleh mahasiswa senior, para peneliti, bahkan profesor. Setelah perang, ia mengikuti Hans Bethe ke Cornell University. Ia mengembangkan notasi sederhana untuk menggambarkan perilaku kompleks partikel sub atom. Feynman melanjutkan untuk membuat kontribusi penting dalam bidang komputasi kuantum, memperkenalkan ide nanoteknologi dan menerbitkan berbagai buku ilmu pengetahuan sangat dianggap populer. Dia juga berkembang menjadi seorang pembicara yang luar biasa. "Energi yang luar biasa-Nya, secara sehari-hari nya, intuisi fisika, aksen Long Island, dan kecemerlangan bawaan memberinya aura memukau di belakang podium apapun," kata Krauss.
Para ilmuwan yang paling menonjol terlibat dalam versi mainstream nanoteknologi telah mengakui bahwa "Banyak Ruang" Feynman bicara tidak mempengaruhi pekerjaan mereka. Christopher Toumey, University of South Carolina antropolog budaya, mewawancarai beberapa nama milyuner-pulsa terbesar, termasuk peraih Nobel, mereka seragam mengatakan bahwa kuliah Feynman tidak mempengaruhi penelitian mereka, dan beberapa mengatakan mereka belum pernah membacanya. Tapi ada jenis lain nanoteknologi, satu berhubungan dengan banyak hype lagi. Pertama kali dijelaskan pada 1980 oleh K. Eric Drexler, visi ini melibatkan membangun sesuatu "dari bawah ke atas" melalui manufaktur molekular. Ini adalah Mr Drexler yang pertama kali membawa "nanoteknologi" untuk khalayak luas, yang paling menonjol dengan 1986 bukunya "Mesin dari Penciptaan." Dan itu adalah interpretasi Mr Drexler yang telah menangkap imajinasi publik, seperti menyaksikan
novel, film dan video game yang nama-drop nanoteknologi dengan harapan kasual yang sama bahwa buku-buku komik tahun 1960-an disebutkan misteri radiasi. Menggunakan teknik teoritis Mr. Drexler digariskan, nanofactories desktop pribadi ukuran oven microwave suatu hari nanti bisa diprogram untuk mengubah bahan mentah menjadi objek yang kompleks gleamingly sempurna seperti komputer laptop. Lebih radikal, mesin nano mungkin mengganti atau memperbaiki sel yang rusak dalam tubuh Anda, staving penuaan-atau mereka dapat digunakan dalam senjata baru yang mengerikan. Singkatnya, jika nanoteknologi arus utama berjanji untuk membuat hidup kita lebih mudah, versi Mr Drexler bertujuan untuk membuat kembali dunia.

Sumber: Tulisan Arie Widowati pada Majalah Nutech Edisi 01 Tahun 2012
Langganan:
Postingan (Atom)