Atas upayanya
melakukan penghematan energi selama setahun ini, maka PTNBR BATAN mendapatkan
penghargaan dalam Kompetisi Aksi untuk Bumi yang di selenggarakan oleh World
Wildlife Fund (WWF) Indonesia serta didukung oleh Earth Hour Bandung dan Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung pada 23 Maret 2013 di Gedung
Sate Bandung dalam acara Earth Hour 2013 Kota Bandung.
Kampanye Earth
Hour yang mengangkat tema ‘Ini Aksiku! Mana Aksimu?’ merupakan salah satu
kampanye global yang mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan
pemerintahan di seluruh dunia untuk menyatakan kepeduliannya terhadap perubahan
iklim dengan cara mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak
dipakai selama 1 jam (20.30 – 21.30 waktu setempat), pada setiap hari Sabtu di
minggu ke-3 bulan Maret setiap tahunnya. Kegiatan Earth Hour 2013 yang
dilaksanakan pada Sabtu malam, 23 Maret
2013, mulai pukul 20.30-21.30. (EH60+) ini juga sebagai ajakan untuk saling
menggugah sesama dalam perubahan gaya hidup yang lebih ramah dan berkelanjutan
bagi Bumi kita. Pada jam ini, seluruh warga dunia diimbau tidak menggunakan
alat yang menggunakan listrik, kecuali fungsinya dianggap sangat penting. Mematikan
lampu dalam kampanye Earth Hour adalah simbol untuk mengubah gaya hidup
masyarakat agar lebih hemat energi secara berkelanjutan.
Erlina
Dalisaputra, ST, MT. Kepala Bidang Penataan Hukum, Kemitraan dan Pengembangan
Kapasitas Lingkungan, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD)
propinsi Jawa Barat saat membuka Kegiatan Earth Hour 2013 Kota Bandung
mengatakan bahwa kegiatan EH60+ ini setiap tahunnya secara serentak dilakukan
di dunia setiap minggu ketiga di bulan Maret pada pukul 21.30 sampai 22.30,
karena hampir seluruh belahan dunia sedang mengalami masa peralihan musim dari
musim dingin ke musim panas. Kemudian dilakukan pada hari Sabtu karena biasanya
akhir minggu merupakan waktu yang dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan
aktivitas bersama tanpa harus mengganggu aktivitas kerja sehingga memiliki
waktu yang lebih panjang. Lalu dilaksanakan pada pukul 20.30 - 21.30 waktu
setempat karena jam ini merupakan waktu setelah makan malam, di mana merupakan
waktu yang tepat untuk berkumpul dan santai bersama keluarga atau teman-teman.
Erlina
menambahkan bahwa pada kegiatan EH60+ tahun 2012 yang lalu, Indonesia telah
berhasil menghemat energi sebesar 526 Megawatt yang senilai dengan sekitar 800
juta rupiah. Sementara Jawa Barat menargetkan penghematan listrik sebesar 170
megawatt melebihi penghematan listrik pada tahun 2012 yang hanya mencapai 60
megawatt.
Tepat pukul
20.30 WIB, detik-detik acara Puncak Kegiatan Earth Hour 2013 Kota Bandung yang
dilaksanakan di halaman Gedung Sate, ditandai oleh Gubernur Jabar Ahmad
Heryawan, Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jabar
Setiawan Wangsaatmaja, serta jajaran pemprov lainnya bersama mojang dan jajaka
Jabar. Seluruh bangunan yang ada di sekitar Gedung Sate lampunya dipadamkan
untuk kurang lebih 60 menit. Kegiatan pemadaman ini untuk menghemat pemakaian
energi listrik, khususnya di malam itu.
Gubernur
Jabar mengharapkan semua pihak melakukan penyelamatan bumi dengan upaya-upaya
hemat energi. "Ini adalah 60 plus. 60 menit kita mematikan listrik,
artinya sudah selama 60 menit kita menyelamatkan energi dan bumi ini. Plusnya
berarti bahwa gaya hidupnya akan berubah, supaya masyarakat condong ke perilaku
ramah lingkungan," tuturnya.
Heryawan
menambahkan bahwa 60 menit memang tidak seberapa lama namun sangat baik untuk
sebuah gerakan bersama. "Yang penting plusnya, yaitu supaya membangun
kebiasaan baru berupa budaya menyelamatkan bumi dan budaya hemat energi,"
katanya.
Penyelamatan
bumi pun bisa dilakukan dengan upaya menanam pohon. Selain itu kelestarian bumi
juga untuk mengurangi munculnya berbagai bencana yang menimpa bumi seperti
bencana banjir, ujarnya.
Untuk mengapresiasi
partisipasi masyarakat dalam kegiatan Earth Hour di kota Bandung ini, JKBBE telah
mengadakan kompetisi Aksi untuk Bumi yang menilai setiap pesertanya dalam
upayanya melakukan gaya hidup ramah lingkungan, penghematan energy serta
mengurangi pemanasan global. Kompetisi dilakukan untuk 3 kategori konsumen
yaitu Korporasi (Instansi Pemerintah dan Swasta), Sekolah dan masyarakat umum.
Sementara koordinator
kegiatan Earth Hour 2013 Kota Bandung dari Jaringan Komunikasi Bandung Bijak
Energi (JKBBE), Erlan Rinaldi, selama satu jam pemadaman itu, target
penghematan listrik di Bandung sekitar 20 megawatt.
Menurut
Erlan, penilaian kompetisi ini meliputi 3 aspek yaitu aspek energi, pengolahan
sampah (metoda reduce, reuse dan recycle) serta aspek gaya hidup hijau. Selain
PTNBR BATAN Bandung untuk kategori Sekolah diraih oleh SMP Negeri 7 Kota Bandung
serta RW 14 Tamansari Atas Kecamatan Bandung Wetan untuk kategori masyarakat.
Acara EH60+
yang didukung oleh beberapa media elektronik dan cetak (PJ TV, Rase FM, PR FM,
Harian Pikiran Rakyat) serta diikuti
oleh 30 komunitas anak muda ini juga menggelar pameran instalasi energi
terbarukan. Pada kesempatan ini PTNBR BATAN Bandung menampilkan beberapa hasil
inovasinya, antara lain manajemen energi yang dilakukan di PTNBR BATAN, tanaman
aqua ponik, self water plant serta peralatan gent sampler. Sedangkan BATAN
secara umum yang diwakili oleh PDIN BATAN melalui posternya menyampaikan bahwa
Tenaga Nuklir merupakan energi dengan teknologi karbon rendah (low carbon
technology), pemanfaatan Mesin Berkas Elektron (MBE) untuk mengurangi polusi
gas buang SOx dan NOx dari pembangkit listrik tenaga fosil, pemanfaatan teknik
perunut radioisotop untuk mendukung pemanfaatan energi panas bumi (geothermal)
serta pemanfaatan teknik analisis nuklir untuk identifikasi sumber pencemar
udara diantaranya untuk memantau kadar karbon hitam (black carbon) yang
merupakan contributor utama pada pemanasan global sebagai bagian dari strategi
pengurangan pemanasan global.
Sumber: Tulisan Arie Widowati pada Majalah Nutech Edisi 01 Tahun 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar