NUKLIR : KAWAN ATAU LAWAN
Apa yang ada dibenak anda ketika
mendengar kata “nuklir”? Nuklir memang sering diidentikkan dengan bom
yang meledak di tanah Jepang puluhan tahun lalu yang telah mematikan
banyak manusia. Benarkah demikian? Let’s check it.
Krisis energi nampaknya semakin kita rasakan.
Energi fosil (minyak dan gas bumi) akan habis dan tak bisa diperbaruhi.
Menurut Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, minyak di
Indonesia akan habis kurang dari 20 tahun ke depan. Pemerintah
sudah menyiapkan sumber-sumber energy alternatif. Bioetanol dan
biodiesel untuk menggantikan bensin dan diesel dari sumber fosil. Namun,
energy alternative seperti bioetanol dan biodiesel harga jualnya masih
cukup mahal.
Selain bahan bakar nabati (BBN), sumber
energy lain terus dikembangkan di negeri ini, salah satunya energy
nuklir. Energi nuklir adalah alternative lain yang harga energinya dalam
jangka panjang jatuhnya lebih murah persatuan KWH. Namun, untuk
sebagian masyarakat belum megetahui hal demikian, padahal nuklir itu
ibarat sebilah pisah tajam, yang apabila digunakan dengan baik bisa
bermanfaat dan sebaliknya.
Di bidang
pertanian, nuklir bermanfaat untuk pemuliaan tanaman sorgum dan gandum
melalui metode induksi mutasi dengan sinar Gamma, di bidang kedokteran,
teknik nuklir memberikan kontribusi yang tidak kalah besar, yaitu terapi
“three dimensional conformal radiotherapy”, Di bidang energi, nuklir
dapat berperan sebagai penghasil energi PLTN yang menghasilkan energi
lebih besar dibandingkan dengan pembangkit lainnya, dengan limbah dan
biaya operasi yang lebih rendah, dan lain sebagainya.(Check QS.Al Hadiid:25). Apabila bisa mengintip catatan malaikat pencatat amalan baik, mungkin telah banyak kebaikan dari nuklir itu sendiri. Yes, because science is not only in here [pointed of the head], but also in here [pointed of the heart]
Memang, nuklir
menghasilkan radiasi. Akan tetapi, Masyarakat sebenarnya tak perlu
khawatir dengan radiasi, karena semuanya bergantung pada sikap kita.
Komputer dan handphone itu juga mengandung radiasi, bukan? kalau kita
tidak terlalu lama menggunakannya, maka akan aman-aman saja. Maka dari
itu, perlunya re-mindsetting danre-evaluation bahwa nuklir bukan saja dijadikan “lawan” bagi kita, akan tetapi “kawan” yang bisa membantu kehidupan sehari-hari kita.
“Telah Allah turunkan logam, yang padanya
terdapat kekuatan yang dahsyat dan dapat dimanfaatkan untuk
kemaslahatan manusia.” (QS.Al Hadiid:25) SubhanaAllah.
Sumber: Blog Eva Musifa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar